NAGEKEO - Sebanyak 27 unit alat dan mesin pertanian (alsinta) disalurkan kepada kelompok tani di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bantuan tersebut disalurkan oleh Julie Sutrisno Laiskodat anggota Komisi IV DPR RI fraksi Partai Nasdem melalui Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Senin (29/8/22).
Bantuan 27 unit alsinta itu di antaranya, handtraktor 5 unit, water pump (pompa air) 5 unit, hands prayer 11 unit, traktor roda empat 1 unit dan combine hardvester 1 unit serta powerthreser multiguna mobile 1 unit.
Rikardus Mite, ketua kelompok tani Sa Woe melalui anggotanya Sevrin Nowa mengatakan, bantuan traktor empat roda yang diterima kelompoknya dari Julie Sutrisno Laiskodat akan dimanfaatkan secara baik.
"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Julie Laiskodat karena sudah memberikan bantuan alasinta ini. Tentunya dengan alsinta ini, kami akan memanfaatkan secara baik untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Kami merasa sangat terbantu, " katanya.
Menurutnya, di Kecamatan Boawae traktor empat roda yang sejenis dengan traktor bantuan tersebut masih terbatas sehingga sistem sewa pakai pun dihitung berbeda yakni Rp 12.000/are.
"Selama ini di Kecamatan Boawae untuk jenis traktor besar seperti ini bisa dibilang sangat sedikit sehinga terbatas untuk kita sewa pakai. Kami biasanya sewa pakai itu Rp 12.000 per-are. Dalam 1 hektare itu ada 100 are jadi, kalau Rp 12.000 dikalikan 100 are maka kami bayar Rp 1.200.000, " sebut Sevrin.
Sevrin menambahkan, nantinya traktor bantuan itu bukan hanya digunakan oleh anggota kelompoknya saja, akan tetapi bisa juga disewa pakai oleh kelompok tani lain melalui Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA).
"Traktor ini nantinya bukan saja dipakai oleh anggota kelompok kami, namun bisa juga disewa pakai oleh kelompok tani lain melalui UPJA, " pungkasnya.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Kesempatan yang sama, Marselinus Geu ketua kelompok tani Zapa Nutu melalui anggotanya Feri menuturkan, ia merasa senang dengan adanya bantuan handtraktor untuk kelompoknya.
Pasalnya, selama ini petani yang tergabung di dalam kelompok Zapa Nutu sering mengalami gagal panen disebabkan sulitnya alat pendukung alsinta.
"Dengan adanya bantuan ini kami sangat senang dan kami berterimakasih kepada Distan Nagekeo secara khusus ibu Julie. Selama ini, ketika belum dapat bantuan kami kesulitan karena penanaman di atas tu serentak disaat ada hujan. Sampai-sampai ada yang gagal panen dari faktor kekurangan alat pendukung alsinta seperti handtraktor ini, " ujarnya.
Feri juga berharap agar Julie Laiskodat mengusulkan tambahan handtraktor serupa untuk kelompoknya. Sebab, kata Feri, apabila pengolahan sawah dengan luas 20-an hektare menggunakan 1 unit handtraktor, tentunya bisa namun pada akhirnya penanam tidak dapat dilakukan secara serentak.
"Kami berharap kalau memang masih bisa dapat bantuan handtraktor yang sama dari ibu Julie. Karena memang di kelompok kami ini masih sekitar 20-an hektare sawah yang harus dikelola secara serentak. Kalau berharap 1 unit ini, bisa si bisa cuma masih ada kendala juga, " tukas Feri.